Plato adalah seorang tokoh dunia, filsuf Yunani klasik yang sangat berpengaruh, Ia murid Socrates, guru dari Aristoteles, seorang penulis produktif, dan pendiri Akademi Athena. Ia adalah pelopor filosof politik Barat dan sekaligus dedengkot pemikiran etika dan metafisika. Pendapat-pendapatnya di bidang ini sudah terbaca luas lebih dari 2300 tahun. Plato, seorang philodorian, kuliah secara intensif di Akademi, dan banyak menulis tentang masalah filsafat. Eksistensinya bertahan melalui tulisan populernya yang dipertahankan dalam berbagai manuskrip, disunting dalam berbagai edisi dan terjemahan. Tulisan Plato berjudul corpus hampir seluruhnya berupa dialog, epigram dan huruf. Plato lahir di Athena sekitar tahun 427 SM, dari keluarga bangsawan cukup terkenal. Ayahnya bernama Ariston dan ibunya Perictione. Nenek moyang Plato, Glaucon, adalah salah satu bangsawan paling terkenal di Athena. Nama asli Plato adalah "Aristocles" yang mendapat julukan Plato, yang berarti pegulat. Julukan ini mungkin berasal dari postur tubuhnya yang cocok menjadi atlet gulat.
Sebagai seorang pemuda Plato memiliki ambisi politik, tetapi ia kecewa terhadap
sikap dan perilaku para pemimpin politik di Athena. Dia akhirnya menjadi murid
Socrates, belajar filosofi dasar dan gaya dialektis dari perdebatan: mengejar
kebenaran melalui pertanyaan, jawaban, dan pertanyaan tambahan. Tahun 399 SM,
Socrates diseret ke pengadilan dengan tuduhan tak berdasar yaitu merusak akhlak
generasi muda Athena. Socrates dihukum mati. Hal ini membuat plato sangat
membenci pemerintahan demokratis. Plato menyaksikan kematian Socrates di tangan
demokrasi Athena pada 399 SM. Mungkin takut untuk keamanan sendiri, ia meninggalkan
Athena untuk sementara waktu dan melakukan perjalanan ke Italia, Sisilia, dan
Mesir.
Pada tahun 387 Plato kembali ke Athena dan mendirikan Akademi, lembaga
pendidikan yang sering digambarkan sebagai universitas pertama di Eropa. Sebuah
akademi yang berjalan lebih dari 900 tahun yang memperkenalkan kurikulum yang
komprehensif, termasuk mata pelajaran seperti astronomi, biologi, matematika,
teori politik, dan filsafat. Aristoteles adalah mahasiswa Akademi paling
menonjol. Tulisan-tulisan Plato banyak berupa dialog; ide-ide filsafat yang
canggih. Pengumpulan karya Plato yang paling awal terdiri 35 dialog dan 13
huruf. Keaslian dari beberapa dialog dan sebagian besar tulisannya hingga kini
masih diperdebatkan. Plato menghabiskan sisa umurnya yang empat puluh tahun di
Athena, mengajar dan menulis tentang filsafat. Muridnya yang masyhur,
Aristoteles, yang jadi murid akademi di umur tujuh belas tahun sedangkan Plato
waktu itu sudah menginjak umur enam puluh tahun. Ia meninggal pada sekitar usia
80 di Athena pada 348 atau 347 SM.
Plato menulis tak kurang dari tiga puluh enam buku, kebanyakan menyangkut
masalah politik dan etika selain metafisika dan teologi. Karya Plato yang
paling terkenal tertuls dalam buku yang berjudul Republik. Buku ini berisi
gagasan Plato mengenai pemerintahan yang paling ideal. Menurut Plato
pemerintahan yang baik seharusnya dipegang oleh Aristokrat, yaitu seorang
pemimpin terbaik terbijak dan orang pilihan dari suatu Negara. Pemilihan
pemimpin sebaiknya tidak melalui pemungutan suara, tetapi melalui proses
keputusan bersama yang ditetapkan oleh guardian. Guardian sendiri berarti
kumpulan para penguasa dan pemimpin masyarakat. Plato mengajarkan bahwa bagi
semua orang, baik lelaki atau perempuan seharusnya memiliki hak yang sama untuk
menjadi pemimpin, sehingga ia filosof pertama yang mengusulkan persamaan
kesempatan tanpa memandang jenis kelamin. Untuk membuktikan persamaan pemberian
kesempatannya, Plato menganjurkan agar pertumbuhan dan pendidikan anak-anak
dikelola oleh negara. Anak-anak pertama-tama harus memperoleh pendidikan yang
layak. Republik terbaca luas selama berabad-abad. Tetapi sistem politik yang
dianjurkan didalamnya belum pernah dipraktekkan sebagai model pemerintahan di
Negara manapun. Selama masa antara jaman Plato hingga kini, umumnya
negara-negara Eropa menganut sistem kerajaan. Di abad-abad belakangan ini
beberapa negara menganut bentuk pemerintah demokratis. Ada juga yang menganut
sistem pemerintahan militer, atau di bawah tiran totaliterisme seperti Hitler
dan Mussolini. Tak satu pun pemerintahan-pemerintahan ini punya kemiripan
dengan republik ideal Plato. Teori Plato tak pernah jadi anutan partai politik
mana pun, atau jadi basis gerakan politik seperti halnya terjadi pada
ajaran-ajaran Karl Marx.
Post a Comment